Jumat, 08 Mei 2015


VAPING VS SMOKING



Banyak orang yang mengatakan bahwa vaping adalah awal dari berhenti merokok. Apakah itu benar? Jawabannya “ya” atau “tidak”. Di komunitas vaping saya dan dari forum-forum vaping dunia, banyak orang yang mengatakan “ya”. Tetapi menurut riset yang dilakukan sampai hari ini, “tidak”, belum ada bukti meyakinkan untuk mensupport klausul diatas. Tetapi, saya sudah berani mengatakan bahwa vaping adalah alternatif yang jauh lebih baik dari rokok. Mau tau alasannya? Mari kita adu secara objektif.



 Kontestan #1: Rokok

 Inilah yang dikatakan Asosiasi Paru-Paru Amerika (American Lung Association) tentang merokok: “Ada kira-kira 600 zat-zat di dalam rokok, yang jika dibakar, menghasilkan lebih dari 4000 zat kimia. Sedikitnya 50 dari zat kimia tersebut sudah terbukti menyebabkan kangker, dan banyak dari zat lainnya itu adalah  beracun.”  

 Daftar ini berisi sedikit dari banyak zat-zat kimia di dalam sebatang rokok, dan tempat-tempat lain dimana zat-zat kimia tersebut dapat ditemukan:
*Aseton – juga ditemukan di penghapus cat kuku
*Asam Asetik –  zat di cairan semir rambut
*Ammonia – zat pembersih dalam rumah tangga
*Arsenic – racun tikusBenzene – ditemukan di semen karet
*Butane – digunakan di korek api gas
*Cadmium – komponen aktif dalam baterai
*Karbon Monoksida – dilepaskan di pembakaran kendaraan/mesin
*Formalin – cairan pengawet jasad
*Hexamin – ditemukan di korek api barbeque
*Timah – digunakan di baterai
*Naphthalene – salah satu zat dalam kapur barus
*Methanol – komponen utama bahan bakar roket
*Tar – zat campuran aspal
*Toluene – digunakan dalam produksi cat



 Kontestan #2: Vape

 Ya… ya… ya… Saya sering membaca riset-riset buruk tentang vape. Bukannya saya skeptis, tetapi kebanyakan dari lembaga-lembaga riset tersebut mendapatkan dana atau lobby dari pengusaha rokok raksasa. Jadi, apakah seorang ilmuwan karyawan berani menyatakan bahwa produk bossnya adalah produk gagal? Untuk lebih objektif, mari kita ulas dari apa sebenarnya komposisi dari  zat yang dipakai di dalam vape (eJuice)? Disamping konten nikotin yang opsional, zat yang dibakar di dalam vaporizer (eJuice) hanya terdiri dari: Propylene Glycol, Vegetable Glycerin, and sedikit perasa. Semua komposisi ini telah dinyatakan sebagai “aman” oleh lembaga-lembaga kesehatan terkemuka dan telah digunakan di dalam makanan, konsumsi rumah, dan obat-obatan dalam kurun waktu yang cukup lama (anda bisa membacanya lebih jauh di wikipedia dengan link yang kami telah sediakan). Ini adalah alasan utama saya untuk lebih memilih vaping daripada merokok.

vaping mempunyai beberapa keunggulan lebih:
*Tidak ada perokok pasif di vaping.
*Vaping diperbolehkan di tempat umum di banyak negara dibanding merokok.Vaping lebih *bersih dari merokok (tidak ada abu, tidak ada puntung rokok, tidak ada terbakar, tidak ada box, tidak ada plastik pembungkus).
*Anda tidak perlu mencari asbak dan korek api lagi.
*Dalam jangka panjang, vaping jauh lebih murah dari merokok.

 Verdict: Siapa Menang?
Kenapa kita merokok? Kita merokok karna kita suka nikotin, dilain hal kita meminum kopi karna kita suka kafein. Kalau saya ibaratkan merokok itu seperti ngopi, sebatang rokok itu sama seperti dengan secangkir kopi dengan air kotor. Dilain hal, vaping itu seperti meminum kopi dengan air bersih. Dalam perumpamaan ini, dua-duanya mengandung kafein yang sama, tapi larutannya berbeda. Verdictnya? Yah… Itu tergantung dari pendapat masing-masing. Tapi buat saya, itu sudah sangatlah jelas: vaping adalah alternatif yang jauh lebih baik dari merokok. Jadi pertanyaannya sekarang, “kenapa harus tetap merokok?”